A. Perhitungan Biaya Langsung (Direct Costing)
Direct costing yang juga disebut variable costing atau marginal costing, hanya membebankan ke produk biaya produksi yang bervariasi secara langsung dengan volume. Direct materials, direct labor, dan variable factory overhead dibebankan ke work in process.
Semua biaya produksi tetap diperlakukan sebagai beban periodik. Biaya produksi tetap seperti: penyusutan, asuransi, pajak, gaji penyelia dan gaji bagian kebersihan, satpam, bagian pemeliharaan, dan karyawan kantor, dikeluarkan dari produk karena biaya tersebut lebih berkaitan dengan berlalunya waktu dibandingkan dengan aktivitas produksi.
Sebaliknya, biaya variabel diperlakukan sebagai biaya produk dan dibebankan ke persediaan karena biaya-biaya tersebut lebih berkaitan erat dengan aktivitas produksi dibandingkan dengan berlalunya waktu.
Perhitungan biaya langsung memfokuskan pada biaya yang diakibatkan oleh aktivitas produksi dan tingkatannya yang berubah-ubah. Fokus ini diarahkan dalam dua cara:
- Untuk penggunaan internal: perencanaan laba, penetapan harga produk, dan pengambilan-pengambilan keputusan lainnya, serta pengendalian biaya.
- Untuk penggunaan eksternal: perhitungan biaya persediaan, dalam menentukan laba dan dalam pelaporan keuangan.
Definisi Margin Kontribusi (Contribution Margin)
Contribution margin atau marginal income = Pendapatan Penjualan - Semua Biaya Variabel
Biaya variabel: biaya produksi dan non produksi dari penjualan
Dalam perhitungan biaya langsung, margin kontribusi dapat dihitung secara total untuk perusahaan secara keseluruhan atau terpisah untuk masing-masing lini produk, teritori penjualan, divisi operasi, dan seterusnya. Alternatifnya, margin kontribusi dapat dihitung untuk setiap unit.
Total Laba = Total Margin Kontribusi - Total Biaya Tetap
Contoh:
Asumsikan bahwa biaya variabel per unit adalah $ 42 pada tingkat aktivitas manapun dan biaya tetap adalah konstan utnuk semua tingkat aktivitas.
Per Unit Total Persentase dari Penjualan
Penjualan (10.000 unit) $ 70 $ 700.000 100
- Biaya variabel 42 420.000 60
Margin kontribusi $ 28 $ 280.000 40
- Biaya tetap 175.000 25
Laba operasi 105.000 15
Kegunaan Internal dari Perhitungan Biaya Langsung
1. Perhitungan Biaya Langsung sebagai Alat Perencanaan Laba
Perhitungan biaya langsung berguna dalam perencanaan jangka pendek, dalam menetapkan harga untuk pesanan khusus, dan dalam membuat beberapa keputusan operasi lainnya. Dengan pemisahan antara biaya variabel dan biaya tetap, serta perhitungan atas margin kontribusi, perhitungan biaya langsung memfasilitasi analisis hubungan biaya-volume-laba.
Perhitungan biaya langsung
a. Membantu mengidentifikasi data yang relevan untuk menentukan titik impas, tingkat pengembalian invetasi, margin kontribusi untuk suatu segmen penjualan, dan total laba dari volume tertentu.
b. Membantu manajemen dalam merencanakan dan mengevaluasi dampak terhadap laba akibat dari suatu perubahan dalam volume, bauran penjualan, keputusan buat atau beli, dan akuisisi peralatan baru.
Pemahaman atas biaya tunai variabel, biaya tetap, dan margin kontribusi membantu mengevaluasi profitabilitas produk, pelanggan, wilayah, dan segmen-segmen bisnis lainnya.
2. Perhitungan Biaya Langsung sebagai Pedoman bagi Penetapan Harga Produk
Dalam pasar yang kompetitif, harga ditentukan oleh interaksi antara pasokan dan permintaan. Harga yang optimum adalah harga yang menghasilkan selisih positif yang terbesar antara total pendapatan dengan total biaya. Harga yang lebih rendah meningkatkan kuantitas yang diminta akan tetapi menurukan total laba. Meskipun manajemen dapat mengendalikan pasokan, permintaan adalah suatu fungsi dari faktor-faktor seperti preferensi pelanggan dan sumber daya keuangan yang tidak berada di bawah kendali manajemen.
Perhitungan biaya langsung:
a. Memberikan estimasi atas biaya marginal produk (angka yang diperlukan untuk menentukan volume yang menghasilkan laba).
b. Memberikan data yang diperlukan untuk menghitung margin kontribusi dari setiap lini produk untuk harga jual per unit yang berbeda dan tingkat penjualan yang berbeda.
3. Perhitungan Biaya Langsung untuk Evaluasi Profitabilitas dari Multiproduk
Perhitungan biaya langsung didesain untuk memperbaiki kegunaan dari laporan laba rugi bagi manajemen.
Dengan perhitungan absorption costing:
a. Biaya produksi tetap dialokasikan ke persediaan di neraca dan harga pokok produksi di laporan laba rugi sehingga hubungan dalam laporan laba rugi antara pendapatan dan biaya menjadi kabur.
Sedangkan dengan direct costing:
Laporan Laba Rugi Berdasarkan Lini Produk
Pendekatan Margin Kontribusi
Total Produk A Produk B Produk C
Penjualan 3.100.000 1.540.000 1.070.000 490.000
-HPP variabel 1. 927.000 925.000 590.000 412.000
Margin kontribusi kotor 1. 173.000 615.000 480.000 78.000
-Beban pemasaran variabel 507.000 255.000 168.000 84.000
Margin kontribusi 666.000 360.000 312.000 ( 6.000)
-Biaya tetap yang dapat ditelusuri
Produksi 100.000 30.000 52.000 18.000
Pemasaran 25.000 14.000 8.000 3.000
Total biaya tetap yang
dapat ditelusuri 125.000 44.000 60.000 21.000
Kontribusi produk 541.000 316.000 252.000 27.000
-Biaya tetap umum
Produksi 45.000
Pemasaran 80.000
Administrasi 100.000
Total biaya tetap umum 225.000
Laba operasi 316.000
Ketika suatu produk tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi penutupan biaya umum, seperti Produk C, maka sebaiknya ditentukan penyebabnya dan diambil tindakan perbaikan, jika mungkin. Jika produk tidak dapat memberikan kontribusi positif terhadap tertutupnya biaya umum, maka produk tersebut sebaiknya dihilangkan kecuali jika terdapat alasan-alasan yang mengharuskan produk tersebut diteruskan.
4. Perhitungan Biaya Langsung untuk Pengambilan Keputusan Manajerial
Dengan perhitungan biaya langsung, biaya dikaitkan dengan pendapatan. Angka laba marginal (margin kontribusi) yang dihasilkan oleh langkah pertama dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan dalam laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung, dilaporkan sebagai angka yang sangat berguna bagi manajemen karena angka tersebut dapat dengan cepat diproyeksikan guna mengukur kenaikan inkremental dalam penjualan.
Pendekatan ini memungkinkan manajemen untuk menelusuri perubahan dalam penjualan ke konsekuensinya dalam laba bersih. Keuntungan lain dari laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung adalah bahwa manajemen memiliki pemahaman yang lebih baik atas biaya periodik terhadap laba ketika biaya-biaya semacam itu dikumpulkan dalam satu kelompok.
5. Perhitungan Biaya Langsung untuk Pengendalian Biaya
Perhitungan ini memfokuskan perhatian manajemen pada biaya variabel, yang dalam jangka pendek lebih dapat dikendalikan. Biaya variabel harus dihitung dan dipisahkan dalam catatan akuntansi guna membuat laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung. Mengidentifikasikan pemicu biaya dan memisahkan biaya variabel dan biaya tetap adalah langkah pertama dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab atas biaya yang terjadi.
B. Tambahan Materi Direct Costing dan Full Absorption Costing
Ada dua jenis cara untuk menentukan cost suatu inventory, yaitu dengan menggunakan Direct Costing (Variable Costing) dan Full Absorption Costing (FAC). Pengaruh metode costing yag berbeda ini akan mempengaruhi nilai operating income.
Ketika suatu produk tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi penutupan biaya umum, seperti Produk C, maka sebaiknya ditentukan penyebabnya dan diambil tindakan perbaikan, jika mungkin. Jika produk tidak dapat memberikan kontribusi positif terhadap tertutupnya biaya umum, maka produk tersebut sebaiknya dihilangkan kecuali jika terdapat alasan-alasan yang mengharuskan produk tersebut diteruskan.
4. Perhitungan Biaya Langsung untuk Pengambilan Keputusan Manajerial
Dengan perhitungan biaya langsung, biaya dikaitkan dengan pendapatan. Angka laba marginal (margin kontribusi) yang dihasilkan oleh langkah pertama dalam mengaitkan biaya dengan pendapatan dalam laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung, dilaporkan sebagai angka yang sangat berguna bagi manajemen karena angka tersebut dapat dengan cepat diproyeksikan guna mengukur kenaikan inkremental dalam penjualan.
Pendekatan ini memungkinkan manajemen untuk menelusuri perubahan dalam penjualan ke konsekuensinya dalam laba bersih. Keuntungan lain dari laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung adalah bahwa manajemen memiliki pemahaman yang lebih baik atas biaya periodik terhadap laba ketika biaya-biaya semacam itu dikumpulkan dalam satu kelompok.
5. Perhitungan Biaya Langsung untuk Pengendalian Biaya
Perhitungan ini memfokuskan perhatian manajemen pada biaya variabel, yang dalam jangka pendek lebih dapat dikendalikan. Biaya variabel harus dihitung dan dipisahkan dalam catatan akuntansi guna membuat laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya langsung. Mengidentifikasikan pemicu biaya dan memisahkan biaya variabel dan biaya tetap adalah langkah pertama dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab atas biaya yang terjadi.
B. Tambahan Materi Direct Costing dan Full Absorption Costing
Ada dua jenis cara untuk menentukan cost suatu inventory, yaitu dengan menggunakan Direct Costing (Variable Costing) dan Full Absorption Costing (FAC). Pengaruh metode costing yag berbeda ini akan mempengaruhi nilai operating income.
Variable Costing adalah metode pembebanan biaya ke produk dimana
hanya variable manufacturing cost saja yang dibebankan ke produk.
Full Absrorption Costing adalah metode
pembebanan biaya inventory dimana seluruh manufacturing cost dbebankan ke
produk.
FULL
ABSORPTION COSTING
|
DIRECT
COSTING / VARIABLE COSTING
|
||||
|
|
*) Inventoriable Cost adalah segala biaya
yang akan menjadi aset di neraca ketika biaya tersebut terjadi, dan baru
menjadi COGS hanya ketika barang sudah terjual (seluruh biaya yang terkait
langsung dengan produk)
*) Period Cost adalah biaya yang segala
biaya pada income statement, selain biaya COGS. (biaya yang tidak terkait
secara lansung ke produk). Contoh : Operating Expenses.
KRITERIA
|
VARIABLE/DIRECT
COSTING
|
FULL
ABSORPTION COSTING
|
Jenis
Income Statement
|
Contribution
Margin I/S
|
Gross
Profit I/S
|
Jenis
Cost yang masuk Inventory
|
Semua
Variable Cost
|
Semua
Manufacturing Cost
|
Jenis
COGS
|
Variable
COGS
|
COGS
|
Dalam Cost Accounting, Direct Costing
dinilai lebih efektif karena dalam metode tersebut memperhitungkan biaya sesuai
dengan volume produksi, sehingga menhasilkan nilai biaya yang lebih fair.
Selain itu, beberapa keunggulan direct costing adalah sebagai berikut :
1. Setting
Price ( sebagai dasar penentuan harga, yang lebih tepat )
2. Produk
Profitability (sebagai dasar untuk mengetahui operating income suatu perusahaan
)
3. Decision
Making ( sebagai dasar pengambilan keputusan. Contoh : Kapan perusahaan harus
melakukan cut off produksi )
Dua metode inventory
costing ini menghasilkan nilai operating income yang berbeda. Income statement
untuk variable/direct costing menggunakan contribution margin format, karena
variable costing lebih cenderung membedakan variable cost (yang masuk
inventoriable cost) dengan fixed cost yang masuk period cost). Sedangkan Income
Statement untuk Full Absorption Costing menggunakan Gross Profit Format, sama
seperti income statement yang sudah kita pelajari dalam bab-bab sebelumnya.
Sumber:
Carter. Cost Accounting
Laporan Hasil Pembelajaran
0 comments