Budgeting I: Income Statements

  • February 18, 2019
  • By Eka Rizkia Nabila
  • 2 Comments

It will be easy, trust me😜
Pengertian Budgeting

Istilah "Profit Planning (Perencanaan Laba)" dengan "Budgeting (Penganggaran)" pada umumnya merupakan sinonim.

Perencanaan laba adalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Suatu anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan secara keuangan dan secara kuantitatif.

Budgeting  Forecasting

Budgeting    ➼ laba yang berusaha dicapai perusahaan
Forecasting ➼ apa yang diprediksikan akan terjadi


Metode Penetapan Tujuan Laba

1. Priori

Tujuan laba mendominasi perencanaan. 
Contoh: Untuk periode selanjutnya, manajer menetapkan bahwa net income harus 2 Milyar

2. Posteriori

Tujuan laba berada di bawah perencanaan dan diidentifikasikan sebagai hasil dari perencanaan.

3. Pragmatis

Manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah diuji dan dibuktikan oleh pengalaman.
Contoh: P naik 5% dan  Q naik 5%


Faktor-Faktor dalam Menetapkan Tujuan Laba

  • Laba atau rugi yang dihasilkan dari volume penjualan tertentu
  • Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya plus menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar dividen serta menyediakan dana bagi kebutuhan bisnis masa depan
  • Titik impas
  • Volume penjualan yang dapat dicapai dengan kapasitas operasi sekarang
  • Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba
  • Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan



Jenis-Jenis Perencanaan Laba


1. Jangka Panjang

Rencana jangka panjang biasanya berurusan dengan area-area khusus seperti penjualan, belanja modal, riset dan pengembangan, serta kebutuhan-kebutuhan pendanaan.

Dalam perencanaan jangka panjang, manajemen berusaha untuk menemukan urutan kejadian yang paling mungkin. Tetapi yang terpenting adalah fleksibilitas dan  kemampuan untuk beradaptasi terhadap kondisi yang terus berubah.

Perencanaan jangka panjang tidak menghilangkan risiko, karena pengambilan risiko adalah inti dari aktivitas ekonomi.

2. Jangka Pendek
Mencakup periode 3, 6, atau 12 bulan, bergantung pada karakteristik bisnis.
Perencanaan jangka pendek ini mengarah pada kegiatan operasional yang bertujuan "proyeksi income statement".


Keuntungan Perencanaan Laba

Perencanaan laba atau pengaggaran, memiliki manfaat dan keunggulan berikut:
  1. Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin terhadap identifikasi dan penyelesaian masalah.
  2. Perencanaan laba menyediakan arahan ke semua tingkatan manajemen.     
  3. Perencanaan laba meningkatkan koordinasi. Hal ini menyediakan suatu cara untuk menyelaraskan usaha-usaha dalam mencapai cita-cita.
  4. Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari tingkatan manajemen.
  5. Anggaran menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari individu-individu.

Keterbatasan Perencanaan Laba

Perencanaan laba juga memiliki keterbatasan dan kekurangan berikut:
  1. Peramalan bukanlah suatu ilmu pengetahuan pasti, terdapat sejumlah pertimbangan dalam estimasi manapun.
  2. Anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita (seperti tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi.
  3. Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua anggota manajemen. Sering kali suatu perencanaan laba gagal karena manajemen eksekutif hanya memberikan sedikit dukungan.
  4. Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional.
  5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan administrasi. Eksekutif sebaiknya tidak beranggapan bahwa mereka dibatasi oleh anggaran, melainkan mengarahkan perusahaan ke tujuan organisasi.
  6. Penyusunannya memakan waktu. Manajer sering kali menjadi tidak sabar dan kehilangan minat karena mereka berharap terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat.

Komite Anggaran

Proses penyusunan anggaran biasanya diarahkan oleh suatu komite anggaran yang terdiri dari manajer penjualan, manajer produksi, kepala insinyur, bendahara, dan kontroler.


Pengembangan dan Implementasi Anggaran

Proses pengembangan suatu anggaran dapat menjadi sama pentingnya dengan isi dari anggaran itu sendiri, dan sebaiknya memasukkan prinsip-prinsip berikut:
  1. Pengarahan yang memadai dan komunikasi yang segera harus disediakan sehingga semua tingkatan manajemen bekerja berdasarkan asumsi-asumsi yang sama guna mencapai tujuan yang sama.
  2. Partisipasi sebaiknya didorong dari setiap tingkatan organisasi. 
  3. Iklim penyusunan anggaran sebaiknya ditujukan untuk menghilangkan keresahan dan sikap defensif.
  4. Persiapan anggaran sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga berkemungkinan yang besar untuk mencapai tujuan dengan sukses.
  5. Berbagai kelompok asumsi sebaiknya dievaluasi dalam mengembangkan anggaran. Proses iteratif ini difasilitasi melalui penggunaan komputer.

Jika anggaran dikembangkan dengan sepantasnya, maka kesulitan-kesulitan dalam implementasi akan diminimalkan. Implementasi yang pantas memerlukan hal-hal berikut:
  1. Imbalan dan imbalan kontijensi sebaiknya mengarah pada pencapaian tujuan organisasional. Sering kali, imbalan saja tidak mencukupi.
  2. Organisasi sebaiknya memfokuskan diri pada pemberian imbalan atas pencapaian dan bukannya pemberian hukuman atas kegagalan.     
  3. Umpan balik sebaiknya diberikan segera atas kinerja dari setiap tim atau individu. Hal ini memerlukan laporan yang dapat dipahami oleh pekerja dan penyelia di tingkat departemen sehingga mereka dapat melakukan analisis atas hasil dan mengambil tindakan korektif.

Latihan soal, yuk, biar nggak linglung!😋
Soal 
(Diambil dari Laporan Hasil Perkuliahan Akuntansi Biaya 5-07)

Diketahui Franklin Co. memproduksi produk A, B, dan C yang dipasarkan di dua daerah, Timur dan Barat. Ada tiga departemen, yaitu, Departemen Cutting, Departemen Assembling, dan Departemen Finishing. Data-data terkait estimasi anggaran Franklin Co. adalah sebagai berikut : 


Sales

Produk
Timur (unit)
Barat (unit)
Harga (per unit)
A
4.000
3.000
$200
B
6.000
5.000
150
C
9.000
6.000
100


                                        Inventories

Materials:


Material
Beg. Inv (unit)
End. Inv (unit)
Unit Cost


X
30.000
40.000
$1,00


Y
10.000
12.000
14,00


Z
2.000
2.500
2,50


Work in Process: tidak ada baik awal maupun akhir.


Finished Goods (FIFO):



Beg. Inv.
Unit in End. Inv


Produk
Unit
Unit Cost



A
200
$140
250


B
400
95
200


C
500
75
400



Materials Quantity Requirements and Unit Cost

Material

X
Y
Z
Produk A
12
5
2
Produk B
8
3
1
Produk C
6
2
1
Material unit cost
$1
$14
$2.5

Labor Time Requirements and Departmental Labor Rate

Cutting (jam)
Assembling (jam)
Finishing (jam)
Produk A
0,500
2,50
0,8
Produk B
0,375
2,00
0,5
Produk C
0,375
1,75
0,5
Tarif per jam kerja
$8
$10
$9


Estimated Cutting Dept. Machine Time Required for Each Unit of Product

Produk A
Produk B
Produk C
Machine time (hours)
0,8
0,6
0,4
Commercial Expenses and Income Tax
Marketing expenses
:
$356,790

Administrative expenses
:
290,000

Income tax rate
:
40%


Budgeted Factory Overhead

Cutting Dept.
Assembling Dept.
Finishing Dept.

Fixed Cost
Variable rate (per jam mesin)
Fixed Cost
Variable rate (per labor hour)
Fixed Cost
Variable rate (per labor hour)
Indirect materials & supplies
$5,957
$.35
$9,949
$.50
$6,185
$.20
Indirect labor
25,000
.50
25,000
.20
22,000
1.00
Payroll taxes
13,030
.05
67,800
.02
56,585
.10
Employee fringe benefits
14,333
-
74,580
-
62,244
-
Equipment depreciation
5,000
-
-
-
2,000
-
Small tools
-
-
2,500
.25
-
-
Repairs and maintenance
2,000
.10
1,500
.10
1,500
.10
Allocated building costs
1,000
-
1,000
-
1,000
-
Allocated general factory cost
6,000
-
9,000
-
7,500
-

Jawab

Franklin Company
Schedule 1 -- Sales Budget
For the Year Ending Dec 31, 20A

Wilayah

Produk A

Timur
Barat
Total
  Unit
4.000
3.000
7.000
  Unit price
$         200
$         200
$         200
    Total
$   800,000
$   600,000
$1,400,000

Produk B




  Unit
6.000
5.000
11.000
  Unit price
$         150
$         150
$         150
    Total
$   900,000
$   750,000
$1,650,000

Produk C




  Unit
4.000
3.000
7.000
  Unit price
$         200
$         200
$         200
    Total
$   800,000
$   600,000
$1,500,000
Total Sales
$2,600,000
$1,950,000
$4,550,000



Franklin Company

Schedule 2  Production Budget

For the Year Ending Dec 31, 20A


Produk A

Produk B

Produk C

Unit required to meet sales budget (S.1)
7.000

11.000

15.000

Add desired ending inventory
250

200

400

Total units required
7.250

11.200

15.400

Less beginning inventory
200

400

500

Planned production for the year
7.050

10.800

14.900










Franklin Company

Schedule 3 – Direct Material Budget in Units

For the Year Ending Dec 31, 20A


Material X

Material Y

Material Z

Produk A







Unit A to be manufactured (S.2)
7.050

7.050

7.050

Material quantity required per unit of A
12

5

2

Unit of materials required
84.600

35.250

14.100

Produk B







Unit A to be manufactured (S.2)
10.800

10.800

10.800

Material quantity required per unit of B
8

3

1

Unit of materials required
86.400

32.400

10.800

Produk C







Unit A to be manufactured (S.2)
14.900

14.900

14.900

Material quantity required per unit of C
6

2

1

Unit of materials required
89.400

29.800

14.900

   Total units of material required
260.400

97.450

39.800




Franklin Company
Schedule 4 – Purchases Budget
For the Year Ending Dec 31, 20A

Material X
Material Y
Material Z
Total
Unit required for production (S.3)
260.400
97.450
39.800

Add desired ending inventory
40.000
12.000
2.500

Quantity required
300.400
109.450
42.300

Less beginning inventory
30.000
10.000
2.000

Units to be purchased
270.400
99.450
40.300

Unit cost
$       1,0
$        14,0
$       2,5

Total cost of purchases
$270.400
$1.392.300
$100.750
$1.763.450



Franklin Company
Schedule 5 – Cost of Materials Required for Production Budget
For the Year Ending Dec 31, 20A

Material X
Material Y
Material Z
Total

Produk A





Unit required for production (S.3)
84.600
35.250
14.100

Unit cost
1,0
14,0
2.5

Total
$  84.600
$   493.500
$  35.250
$   613.350

Produk B





Unit required for production (S.3)
86.400
32.400
10.800

Unit cost
1,0
14,0
2.5

Total
$  86.400
$   453.600
$  27.000
$   567.000

Produk C





Unit required for production (S.3)
89.400
29.800
14.900

Unit cost
1,0
14,0
2.5

Total
$  89.400
$   417.200
$  37.250
$   543.850
Total cost of materials
$260.400
$1.364.300
$  99.500
$1.724.200



Franklin Company
Schedule 6 – Direct Labor Budget
For the Year Ending Dec 31, 20A

Produk A
Produk B
Produk C
Total

Cutting Departement





Unit to be manufactured (S.2)
7.050
10.800
14.900

Hours required per unit
0,500
0,375
0,375

Total hours required
3.525
4.050
5.587,5
13.162,5
Departemental labor rate
$          8
$          8
$          8
$          8
Total departemental labor cost
$  28.200
$  32.400
$  44.700
$105.300





Assembling Departement





Unit to be manufactured (S.2)
7.050
10.800
14.900

Hours required per unit
2,50
2,00
1,75

Total hours required
17.625
21.600
26.075
65.300
Departemental labor rate
$        10
$        10
$        10
$        10
Total departemental labor cost
$  176.250
$  216.000
$  260.750
$653.000





Finishing Departement





Unit to be manufactured (S.2)
7.050
10.800
14.900

Hours required per unit
0,800
0,500
0,500

Total hours required
5.640
5.400
7.450
18.490
Departemental labor rate
$          9
$          9
$          9
$          9
Total departemental labor cost
$  50.760
$  48.600
$  67.050
$166.410
Total direct labor cost
$255.210
$297.000
$372.500
$924.710



Franklin Company
Schedule 7 – Cutting Dept. Budgeted Machine Hours
For the Year Ending Dec 31, 20A

Produk A
Produk B
Produk C
Total
Unit to be manufactured (S.2)
7.050
10.800
14.900

Hours of machine time per unit
0,80
0,60
0,40

Total machine hours required
5.640
6.480
5.960
18.080




Franklin Company
Schedule 8 – Factory Overhead and Departmental Rates
For the Year Ending Dec 31, 20A



Fixed Cost

Variable Cost Rate

Budgeted Activity

Variable Cost

Total
Cutting Dept.





   Indirect materials & supplies
$5,957
$.35
18.080
$6.328
$12.285
   Indirect labor
25,000
.50
18.080
9.040
34.040
   Payroll taxes
13,030
.05
18.080
904
13.934
   Employee fringe benefits
14,333
-
-
-
14.333
   Equipment depreciation
5,000
-
-
-
5.000
   Repairs and maintenance
2,000
-
18.080
1.808
3.808
   Allocated building costs
1,000
.10
-
-
1.000
   Allocated general factory cost
6,000
-
-
-
6.000
   Total departmental FOH

-


$90.400
   Budgeted machine hour (S.7)




18.080
   Rate




$       5
Assembling Dept.





   Indirect materials & supplies
$9,949
$.50
65.300
$32.650
$42599
   Indirect labor
25,000
.20
65.300
13.060
38.060
   Payroll taxes
67,800
.02
65.300
1.306
69.106
   Employee fringe benefits
74,580
-
-
-
74.580
   Small tools
2,500
.25
65.300
16.325
18.825
   Repairs and maintenance
1,500
.10
65.300
6.530
8.030
   Allocated building costs
1,000
-
-
-
1.000
   Allocated general factory cost
9,000
-
-
-
9.000
   Total dept. FOH




$261.200
   Labor hours (S.6)




65.300
   Rate




$4
Finishing Dept.





   Indirect materials & supplies
$6,185
$.20
18.490
$  3.698
$   9.883
   Indirect labor
22,000
1.00
18.490
18.490
40.490
   Payroll taxes
56,585
.10
18.490
1.849
58.434
   Employee fringe benefits
62,244
-
-
-
62.244
   Equipment depreciation
2,000
-
-
-
2.000
   Repairs and maintenance
1,500
.10
18.490
1.849
3.349
   Allocated building costs
1,000
-
-
-
1.000
   Allocated general factory cost
7,500
-
-
-
7.500
   Total dept. FOH




$184.900
   Labor hours (S.6)




18.490
   Rate




$        10
Cutting dept. budgeted FOH




$  90.400
Ass. dept. budgeted FOH




261.200
Finishing dept. budgeted FOH




184.900
Total Budgeted FOH




$536.500




Franklin Company
Schedule 9 – Budgeted Unit Product Cost
For the Year Ending Dec 31, 20A

A input Quantity
Input unit cost
Cost per unit A
B input quantity
Input unit cost
Cost per unit B
Materials:






   X
12
$  1,0
$12
8
$  1,0
$  8,0
   Y
5
14
70
3
14,0
42,0
   Z
2
2,5
5
1
2,5
2,5
     Total


$87


$52,5
Direct labor:






   Cutting Dept.
0,5
$  8
$  4,0
0,375
$  8
$3,0
   Assembling Dept.
2,5
10
25,0
2,000
10
20
   Finishing Dept.
0,8
9
7,2
0,500
9
4,5
     Total


$36,2


$27,5
Applied overhead:






   Cutting Dept (MH basis)
0,8
$  5
$  4
0,6
$  5
$3
   Ass. Dept (DLH basis)
2,5
4
10
2,0
4
8
   Finish. Dept. (DLH basis)
0,8
10
8
0,5
10
5
     Total


$22


$16
Total Cost per unit


$145,2


$96

*disampaikan bahwa Budgeted Unit Product Cost tidak diwajibkan dalam kegiatan budgeting




Franklin Company
Schedule 10 – Beginning and Ending Inventories Budget
For the Year Ending Dec 31, 20A


Beginning Inventory

Ending Inventory

Units
Cost
Total
Units
Cost
Total
Materials:






   X
30.000
$  1,0
$  30.000
40.000
$  1,0
$  40.000
   Y
10.000
14
140.000
12.000
14,0
168.000
   Z
2.000
2,5
5.000
2.500
2,5
6.250
     Total


$175.000


$214.250
Work in process: None
Finished goods:
   Produk A
200
$140
$28.000
250
$140
$36.300
   Produk B
400
95
38.000
200
95
19.200
   Produk C
500
75
37.500
400
75
30.200



$103.500


$85.700



$278.500


$299.950




Franklin Company

Schedule 11 – Budgeted Cost of Goods Manufactured and Sold Statement

For the Year Ending Dec 31, 20A

Materials:


   Beginning inventory (S.10)
$     175.000

   Add purchases (S.4)
1.763.450

   Total materials available for use
$1.938.450

   Less ending inventory (S.10)
214.250

   Cost of materials used (S.5)
$1.724.200

Direct labor (S.6)
924.710

Factory overhead (S.8)
536.500

Total manufacturing cost
$3.185.410

Add beginning finished goods inventory (S.10)
103.500

Cost of goods available for sale
$3.288.910

Less ending finished goods inventory (S.10)
85.700

Cost of goods sold
$3.203.210





Franklin Company
Schedule 12 – Budgeted Income Statement
For the Year Ending Dec 31, 20A
Sales (S.1)

$4.550.000
Cost of goods sold (S.11)

3.203.210
Gross profit

$1.346.790
Commercial expenses:


   Marketing expenses
$356.790

   Administrative expenses
290.000
646.790
Income before income tax

$700.000
Less provision for income tax 40%

280.000
Net income

$420.000





Sumber:
Cost Accounting: William K. Carter
Laporan Hasil Perkuliahan Akuntansi Biaya 5-07 PKN STAN

You Might Also Like

2 comments