Sistem
akuntansi yang didesain dengan baik tidak hanya menentukan biaya
produk dan laba periodik secara akurat, tetapi juga membantu manajer
dalam mengendalikan biaya dan memperoleh laba. Supaya efektif dan
efisien sebagai suata mekanisme pengendalian, maka sistem akuntansi
sebaiknya didesain sedemikian rupa sehingga biaya yang terjadi
sebagai akibat dari setiap aktivitas dicatat dan dilaporkan kepada
manajer yang bertanggung jawab untuk aktivitas tersebut. Jika
aktivitas tersebut adalah aktivitas yang menghasilkan pendapatan,
maka profitabilitas sebaiknya diukur dan dilaporkan ke manajer yang
bertanggung jawab. Sistem semacam itu, disebut akuntasi dan pelaporan
tanggung jawab (responsibility
accounting and reporting).
Responsibility
accounting and cost control-the Traditional View
Tujuan
dari responsibility
accounting and reporting ialah
untuk memberikan informasi kepada manajemen supaya dapat melakukan
evaluasi terhadap efisien dari penggunaan sumber daya yang ada,
evaluasi yang dilakukan oleh manajemen yaitu membandingkan antara
budget dengan
actual, jika
terdapat perbedaan antara keduanya maka akan timbul variance,
hal ini yang akan dijadikan dasar untuk dilaporkan kepada manajer
atau atasan yang kemudian akan digunakan sebagai dasar membuat
keputusan atau melakukan tindakan selanjutnya. Dalam traditional
view, cost control mengikuti
hasil evaluasi. Jadi jika hasil evaluasi menunjukan penggunaan sumber
daya yang tidak efisien dan cost
yang digunakan juga
tidak efisien, maka harus dilakukan identifikasi lebih mendalam apa
sebab dan menentukan langkah selanjutnya yang harus di ambil.
Organizational
Structure
Dalam
suatu pengorganisasian perusahaan, seorang manajer tidak boleh
memiliki tugas/tanggung jawab yang sama antar satu manajer dengan
manajer yang lain, jika terdapat lebih dari satu manajer mempunyai
tanggung jawab yang sama untuk suatu tugas, maka akan terjadi konfik
yang akan menimbulkan tidak efisien dalam penyelesaian tugas
tersebut. Hal ini juga berlaku untuk suatu departemen, misal
departemen produksi tidak bisa mempunyai tanggung jawab atas
penjualan barang (yang merupakan tanggung jawab dari departemen
penjualan/pemasaran) hal ini akan menyebabkan konflik antar keduanya
atau bahkan bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Determining
Who Control Cost
Suatu
entitas perusahaan memiliki tujuan yaitu memperoleh profit
yang
sebesar-besarnya, dengan cara memaksimalkan revenue
dengan penjualan
dan menekan
expense/cost dari
perusahaan tersebut. Namun yang jadi pertanyaan ialah Siapa yang
berhak untuk melakukan pengendalian dalam cost
supaya dapat
menekannya? Jadi dalam suatu perusahaan, orang yang yang berhak
mengatur cost ialah
pihak yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan
cost/expense yang
bebankan terhadap perusahaan. Misal seorang manajer di departemen
produksi, ia seharusnya melakukan pengendalian (control)
cost yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi pada departemen produksi yaitu
melakukan efisien dalam melakukan produksi barang, begitu juga
berlaku untuk departemen yang lain, sehingga orang yang berhak
melakukan pengendalian cost
ialah orang yang
memiliki tanggung jawab atau tugas atas suatu departemen itu sendiri,
jangan sampai departemen produksi memiliki control
cost terhadap
penjualan (yang merupakan tanggung jawab atau tugas dari departemen
produksi), hal tersebut dapat menimbulkan konflik antar kedua
departemen dan bisa mengakibatkan tidak efisien dalam melakukan tugas
yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian terhadap perusahaan.
Responsibility
Reporting
Responsibility
reporting ialah
sebuah program yang mencakup semua manajemen operasi dimana divisi
akuntansi, cost,
atau budget
menyediakan bantuan
teknis dalam bentuk laporan pengendalian secara periodik.
Responsibility
reporting merupakan
fase pelaporan dari responsibility
accounting. Tujuan
dari Responsibility
reporting ialah
untuk melakukan pengendalian biaya (control
cost)
Menurut
Traditional View,
Responsibility reporting (laporan
pertanggung jawaban) memiliki dua tujuan utama, yaitu:
- Untuk memotivasi organisasi/orang didalam sebuah perusahaan supaya memberikan performa terbaik, supaya dalam perusahaan dapat mencapai efisiensi terhadap penggunaan sumber daya;
- Untuk melakukan identifikasi jika terdapat inefisiensi dalam penggunaan sumber daya sehingga manajer dapat melakukan pengendalian dalam penggunaan cost.
Fundamental
Characteristics of Responsibility Reports
- Report should fit the organization chart;
Laporan
seharusnya sesuai dengan struktur jabatan masing-masing organisasi,
misal untuk top
management maka
laporan yang disampaikan merupakan plant
view atas
perusahaan.
- Report should be consistent in form and content each time they are issued;
Laporan
seharusnya bersifat konsisten dalam format dan isi setiap kali
diterbitkan. Perubahan hanya dilakukan bila alasannya kuat dan
disertai dengan penjelesan kepada perngguna.
- Report should be timely;
Laporan
seharusnya tepat waktu, meskipun banyak inefisiensi yang akan
dilaporkan maka harus segera dilaporkan sehingga manajemen dapat
melakukan tindakan antisipasi atas kejadian tersebut. Informasi
selalu mengalami deterorit terhadap waktu, sehingga informasi yang
tepat waktu sangatlah penting dalam pengambilan keputusan.
- Report should be issued regularly to enhance their usefulness;
Laporan
seharusnya diterbitkan secara teratur untuk meningkatkan kegunaannya.
Sehingga manajer akan mengetahui kapan laporan akan tersedia.
- Report should be easy to understand;
Laporan
seharunsnya mudah dipahami. Jika laopran tersebut memiliki
terminologi akuntansi, sulit dipahami, maka informasi penting akan
selalu sulit untuk dikomunikasikan atau bisajadi akan timbul
miskomunikasi antara pembuat laporan dan pengguna.
- Report should convey sufficient but not excessive detail;
Laporan
seharusnya ringkas namun tidak menghilangkan unsur detail, sehingga
pengguna tidak merasa berlebihan dalam memperoleh informasi,
dikarenakan jika pengguna memperoleh informasi yang berlebihan bisa
membuat pengguna bingung dalam mengambil keputusan atau melakukan
tindakan atas suatu laporan.
- Report should compare actual and budgeted cost/result;
Laporan
seharusnya membandingkan antara kejadian actual yang terjadi dengan
anggaran yang telah disusun, sehingga bisa dilakukan evaluasi atas
keduanya.
- Report should be analytical;
Laporan
seharusnya bersifat analitis, sehingga atas laporan tersebut dapat
dilakukan pemahaman atau penelitian lebih mendalam oleh akuntan
lainnya guna untuk membuat keputusan selanjutnya.
- Report for operating management should be stated in physical units as well as in dollars.
Laporan
untuk manajemen operasi seharunya dilaporkan dalam unit fisik bukan
dalam kurs mata uang, sehingga manajemen operasi dapat memahami
dengan mudah tanpa melakukan penelitian yang lebih mendalam yang
dapat menjadikan inefisiensi dalam melakukan tugas manajemen operasi.
Sebuah
variance merupakan
perbedaan antara hasil actual (actual
result) dan
performa yang diharapkan (budgeted
performance). Variance berfungsi
sebagai evaluasi dan motivasi terhadap manajer suatu perusahaan.
Variance menyatukan
fungsi perencanaan (planning)
dan manajemen
pengendalian dan memfasilitasi management
by exception. Management by exception merupakan
sebuah praktik dimana manajer lebih fokus terhadap keadaan atau area
yang tidak beroperasi seperti yang diharapkan sedangkan untuk area
atau keadaan yang sesuai yang diharapkan manajer akan mengabaikannya.
Misalnya, jika suatu variance
memberikan efek
negatif(penururan) atas income
atau owner’s
equity maka
manajemen akan melakukan penelitian mendalam kenapa hal tersebut bisa
terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti
efek tersebut,hal ini bisa disebut dengan unfavorable
variance, berlainan
jika suatu variance
memiliki efek
positif(menambah) income
atau owner’s
equity maka
manajemen akan mengabaikan hal tersebut, hal ini bisa disebut dengan
favorable variance.
Static
Budget VS Flexible Budget
STATIC BUDGET | FLEXIBLE BUDGET | |
Waktu penyusunan | Disusun di awal periode | Disusun diakhir masa periode |
Dasar penghitungan revenue dan cost | Ditentukan di awal periode | Menyesuaikan dengan unit Actual Output |
Asumsi yang digunakan | Ditentukan di awal periode | Memakai asumsi yang digunakan oleh static budget (ditentukan di awal periode) |
Lain-lain | - | Memiliki nama lain: Hypothetical budget |
Bersifat retroactively berdasarkan actual output periode |
Static
Budget and Static-Budget Variance
Contoh
Kasus
Webb
pada April 2017, mempunyai 3 variable-cost kategori yaitu:
Cost Category |
Variable
Cost per Jacket ($)
|
Direct Material Cost |
60
|
Direct Manufacturing Labor Cost |
16
|
Variable Manufacturing Cost |
12
|
Total Variable Cost |
88
|
Relevant
Range untuk Cost Driver adalah 0 sampai 12.000 jackets. Biaya
aktualnya adalah:
Budgeted
fixed costs for production between 0 & 12,000 jackets
$276,000
Budgeted selling price $ 120 per jacket
Budgeted production and sales 12,000 jackets
Actual production and sales 10,000 jackets
Budgeted selling price $ 120 per jacket
Budgeted production and sales 12,000 jackets
Actual production and sales 10,000 jackets
Berikut
cara menentukan static-budget variance.
varians
static-budget yang uunfavorbale untuk operating income sebesar
$93.100, diperoleh dengan:
Static-Budget
variance for Operating Income = Actual Result – Static Budget
Amount
= 14.900 –
108.000
= $ 93.100
Flexible-Budgets
Variances and Saless-Volume Variances
Contoh
Kasus
Flexible-Budgets
disiapkan pada akhir periode (April 2017 untuk Webb), setelah para
manajer mengetahui hasil aktual 10.000 jaket. Dengan kata lain,
Flexible-Budgets bukanlah budget yang direncanakan untuk April 2017.
Sebaliknya, itu adalah anggaran Webb akan disatukan untuk April jika
tahu sebelumnya bahwa output untuk bulan akan menjadi 10.000 jaket.
Flexible-Budget Revenue dihitung berdasarkan harga jaket perunit
dikalikan dengan unit sold (120 x 10.000unit) sehingga jumlah revenue
1.200.000. Karena 10.000 jaket yang diproduksi berada pada Relevant
Range dari 0 hingga 12.000 jaket. Oleh karena itu, Webb akan
menganggarkan jumlah biaya tetap yang sama, $ 276.000.
Berikut
Flexible-Budgets Berdasarkan Variable Cost yang dianggarankan per
Unit Output, Aktual Kuantitas Output, dan Fixed Cost yang
Dianggarkan:
Flexible-budget
variable costs
Direct
materials, $60 per jacket * 10,000 jackets $ 600.000
Direct
manufacturing labor, $16 per jacket * 10,000 jackets 160.000
Variable
manufacturing overhead, $12 per jacket * 10,000 jackets 120.000
Total
flexible-budget variable costs 880.000
Flexible-budget
fixed costs 276.000
Flexible-budget
total costs $1.156.000
Berdasarkan
data sebelumnya Unfavorable Static-budget $93.100, Maka Flexible
Budgetnya adalah:
Sumber:
Cost Accounting 14th Edition by Carter
Laporan Hasil Pembelajaran D3 Akuntansi AP
0 comments